Bagaimana Agar Rumah Menjadi Pesantren Cinta? Apa Tips Sukses Agar Rumah Anda berbuah Surga sebelum SURGA? Bacalah lebih lengkapnya dalam artikel ini.
RumahKu Surga-Ku, benarkah? Bagaimana rumah menjadi surga? Apakah Anda termasuk yang mendambakannya? Apakah Anda siap menjemput caranya? Sudikah Anda membayar maharnya? Ridhokah Anda dengan takdir-Nya?
Mari kita belajar di Rumah Rasulullah SAW. Rumah yang menjadi
Pesantren Cinta sejati, Pesantren Cinta yang dilandasi ilmu, iman, ikhlas, ihsan, itqon, dan istiqomah. Sehingga menjadi beliau menjadi cermin keluarga sakinah mawaddah warahmah.
Pesantren cinta Rasulullah yang dibangun dengan pilar syahadatain, silaturahim, sholat, sabar, syukur, sedekah, dan hidup sederhana. Sehingga menjadi Pesantren cinta yang berbuah surga sebelum surga. Pesantren Cinta yang selalu indah dan penuh berkah, walau penuh dengan ujian, rintangan, dan tantangan yang terus membentang.
Pesantren cinta Rasulullah yang selalu dichas dengan mengingat Sang Maha Pembuat dan Penebar Rahmat. Sehingga hidup menjadi lebih nikmat dan bermartabat.
Pesantren cinta Rasulullah yang melahirkan generasi yang penuh arti. Generasi yang menjadi pengemban visi Imam Mahdi. Generasi yang siap mempersembahkan hidup dan mati untuk kejayaan dan kesejahteraan ummat manusia di bumi. Menjadi Penyeru yang membuat hidup ini lebih hidup. Para dai yang membuat agama ini semakin diminati dan dinanti. Menjadikan keluarga semakin berwibawa dan istimewa. Allau Akbar... Allahu Akbar...Allahu Akbar walillahil hamdu...
Pesantren Cinta Rasulullah
Apa yang Anda dambakan dari keluarga? Tentu saja bahagia di dunia dan di akhirat masuk surga! Bisakah? Tentu saja bisa, jika kita berfikir bisa. Akan sulit jika anda berfikir sulit. Akan dekat jika anda berfikir dekat dan akan jauh jika anda berfikir jauh. Maka mari kita mulai dengan keyakinan kita bisa mendapatkannya.Mau?
Kita mulai dengan berfikir bahwa kita bisa mendapatkannya dan selanjutnya berusaha beribadah yang khusyu dengan pasangan kita masing-masing. Ibadah yang akan melahirkan kebahagian dan kenikmatan dunia akhirat. Kemudian kita terus belajar dari pesantren Rasulullah SAW yang penuh dengan cinta. Keluarga yang telah terbukti sukses dalam bergai dua cinta. Cinta kepada Allah dan Cinta kepada isteri-istrinya.
. .
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerja-kannya. Kami tidak meminta rizeki kepadamu, Kamilah yang memberi rizeki kepadamu. Dan akibat (yang baik)itu adalah bagi orang yang bertaqwa." (Thaha: 132)
Rasulullah SAW senantiasa menganjurkan isteri-isterinya untuk giat beribadah serta membantu mereka dalam melaksanakannya,sesuai dengan perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala. Apa yang diajarkan Rasulullah agar menjadi keluarga sakinah?
Ajaklah Isteri Tersayang Sholat Malam Bersama
Aisyah Ra menceritakan:"Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam biasa mengerjakan shalat malam sementara aku tidur melintang di hadapan baginda. Baginda akan membangunkanku bila hendak mengerjakan shalat witir." (Muttafaq'alaih).
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menghimbau umatnya untuk mengerjakan shalat malam dan menganjurkan agar suami isteri hendaknya saling membantu dalam mengerjakannya. Sampai-sampai sang isteri boleh menggunakan cara terbaik untuk itu, iaitu dengan memercikkan air ke wajah suaminya! demikian pula sebaliknya.
Abu Hurairah Radhiallaahuanhu meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah Shalallaahu alaihiwasalam bahawa baginda bersabda:
"Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan solat malam lalu membangunkan isterinya untuk solat bersama. Bila si isteri enggan, ia memercikkan air ke wajah isterinya (supaya bangun).
"Semoga Allah Subhanahu waTa'ala merahmati seorang isteri yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat malam lalu membangunkan suaminya untuk shalat bersama. Bila si suami enggan, ia memercikkan air ke wajah suaminya(supaya bangun)." (HR. Ahmad)
Bagaimana Agar Rumah Menjadi Pesantren Cinta?
Apa Tips Sukses Agar Rumah berbuah Surga sebelum SURGA? Nantikan artikel kelanjutannya di http://pesantrencinta.com/
Sumber: Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar